pada tanggal 24-25 Desember saya berserta rombongan dari beberapa universitas dari yogyakarta melakukan pendakian di gunung merbabu, ya pendakian yang tidak direncanakan sebelumnya oleh saya, karena rasa penasaran saya akan pendakian dan naik gunung, saya memutuskan ikut naik. karena ga di rencanakan matang matang, saya kurang persiapan dan peralatan,
Wekas merupakan desa
terakhir menuju puncak yang memakan waktu kira-kira 6-7 jam. Jalur wekas
merupakan jalur pendek sehingga jarang terdapat lintasan yang datar
membentang. Lintasan pos I cukup lebar dengan bebatuan yang
mendasarinya. Sepanjang perjalanan akan menemui ladang penduduk khas
dataran tinggi yang ditanami Bawang, Kubis, Wortel, dan Tembakau, juga
dapat ditemui ternak kelinci yang kotorannya digunakan sebagai pupuk.
Rute menuju pos I cukup menanjak dengan waktu tempuh 2 jam.
Pos I merupakan sebuah dataran dengan sebuah balai sebagai tempat
peristirahatan. Di sekitar area ini masih banyak terdapat warung dan
rumah penduduk. Selepas pos I, perjalanan masih melewati ladang
penduduk, kemudian masuk hutan pinus. Waktu tempuh menuju pos II adalah 2
jam, dengan jalur yang terus menanjak curam.
Pos II merupakan sebuah tempat yang terbuka dan datar, yang biasa
didirikan hingga beberapa puluhan tenda. Pada hari Sabtu, Minggu dan
hari libur Pos II ini banyak digunakan oleh para remaja untuk berkemah.
Sehingga pada hari-hari tersebut banyak penduduk yang berdagang makanan.
Pada area ini terdapat sumber air yang di salurkan melalui pipa-pipa
besar yang ditampung pada sebuah bak.
Dari Pos II terdapat jalur buntu yang menuju ke sebuah sungai yang
dijadikan sumber air bagi masyarakat sekitar Wekas hingga desa-desa di
sekitarnya. Jalur ini mengikuti aliran pipa air menyusuri tepian jurang
yang mengarah ke aliran sungai dibawah kawah. Terdapat dua buah aliran
sungai yang sangat curam yang membentuk air terjun yang
bertingkat-tingkat, sehingga menjadi suatu pemandangan yang sangat luar
biasa dengan latar belakang kumpulan puncak - puncak Gn. Merbabu.
Selepas pos II jalur mulai terbuka hingga bertemu dengan persimpangan
jalur Kopeng yang berada di atas pos V (Watu Tulis), jalur Kopeng. Dari
persimpangan ini menuju pos Helipad hanya memerlukan waktu tempuh 15
menit.
Suasana dan pemandangan di sekitar Pos Helipad ini sungguh sangat luar
biasa. Di sebelah kanan terbentang Gn. Kukusan yang di puncaknya
berwarna putih seperti muntahan belerang yang telah mengering. Di depan
mata terbentang kawah yang berwarna keputihan. Di sebelah kanan di dekat
kawah terdapat sebuah mata air, pendaki harus dapat membedakan antara
air minum dan air belerang.
Perjalanan dilanjutkan dengan melewati tanjakan yang sangat terjal serta
jurang disisi kiri dan kanannya. Tanjakan ini dinamakan Jembatan Setan.
Kemudian kita akan sampai di persimpangan, ke kiri menuju Puncak Syarif
(Gunung Prengodalem) dan ke kanan menuju puncak Kenteng Songo ( Gunung
Kenteng Songo) yang memanjang.
Dari puncak Kenteng songo kita dapat memandang Gn.Merapi dengan
puncaknya yang mengepulkan asap setiap saat, nampak dekat sekali.Ke arah
barat tampak Gn.Sumbing dan Sundoro yang kelihatan sangat jelas dan
indah, seolah-olah menantang untuk di daki. Lebih dekat lagi tampak
Gn.Telomoyo dan Gn.Ungaran. Dari kejauhan ke arah timur tampak Gn.Lawu
dengan puncaknya yang memanjang.
Sumber: http://chk2489.blogspot.com/2013/03/jalur-pendakian-gunung-merbabu.html
Muhammad Chamdun
Sumber: http://chk2489.blogspot.com/2013/03/jalur-pendakian-gunung-merbabu.html
Muhammad Chamdun
gunung merbabu merupakan gunung yang terletak di jawa tengah dan yogyakarta dan yang terletak secara geografis pada 7,5° LS dan 110,4° BT. Secara administratif gunung ini berada di wilayah Kabupaten Magelang di lereng sebelah barat dan Kabupaten Boyolali di lereng sebelah timur dan selatan ,Kota Salatiga di lereng sebelah utara, pastinya masih di Provinsi Jawa Tengah.
gunung merbabu ini merupakan gunung yang berdekatan dengan gunung merapi dan gunung yang memiliki ketinggian 3.145 MDPL. kami saat mendaki gunung ini melalui jalur wekas yang terletak di kabupaten magelang, kenapa kami memilih jalur wakes?? ya karena cuma yang kami tau, selain itu jalan nya cukup menantang.. jika kita melewati jalur pendakian wekas kita akan melalui 2 pos. Lamanya perjalanan yang saya tempuh dari pos I ke pos II yakni 4 jam, kami dari pos I pukul 10 malam sampai jam 2 malama dan
itu termasuk perjalanan santai karena malam hari dab. letak dari Jalur Wekas ini
sebenarnya menyusuri lereng jadi pemandangannya sangat indah. Pemandangan terbatas hanya bisa lurus
kedepan sedangkan kanan kirinya adalah perbukitan walaupun juga
cukup indah,itupun masih dihalangi dengan masih rapatnya pohon – pohon
di sepanjang jalur.
kondisi jalurnya tidak begitu nge-track. Ini yang membuat saya senang ketika melewati jalur ini. Bagi yang belum mempunyai pengalaman naik
gunung,melewati jalur ini menurut saya cocok karena sedikit menguras
tenaga. ketika mendekati mendekati Pos II jalur mulai sedikit menanjak
tapi masih tergolong standar lah heheh .Di Pos II ini merupakan Camping Zone di Jalur Wekas dan cukup untuk mendirikan puluhan tenda.
di pos II ini juga ada sumber air milik warga berupa
pipa air minum yang dilubangi sedemikian rupa
sehingga bisa di buka dan ditutup. Jadi keperluan untuk masak memasak
air, mencuci peralatan yang kotor tidak perlu repot repot lagi disini karena
air melimpah.
**sebenarnya fotonya banyak /.... tapi malas mau upload semua
terima kasih telah berkunjung di blog saya, semoga info ini bisa bermanfaat
Salam Lestari
terima kasih telah berkunjung di blog saya, semoga info ini bisa bermanfaat
Salam Lestari
Wekas merupakan desa
terakhir menuju puncak yang memakan waktu kira-kira 6-7 jam. Jalur wekas
merupakan jalur pendek sehingga jarang terdapat lintasan yang datar
membentang. Lintasan pos I cukup lebar dengan bebatuan yang
mendasarinya. Sepanjang perjalanan akan menemui ladang penduduk khas
dataran tinggi yang ditanami Bawang, Kubis, Wortel, dan Tembakau, juga
dapat ditemui ternak kelinci yang kotorannya digunakan sebagai pupuk.
Rute menuju pos I cukup menanjak dengan waktu tempuh 2 jam.
Pos I merupakan sebuah dataran dengan sebuah balai sebagai tempat
peristirahatan. Di sekitar area ini masih banyak terdapat warung dan
rumah penduduk. Selepas pos I, perjalanan masih melewati ladang
penduduk, kemudian masuk hutan pinus. Waktu tempuh menuju pos II adalah 2
jam, dengan jalur yang terus menanjak curam.
Pos II merupakan sebuah tempat yang terbuka dan datar, yang biasa
didirikan hingga beberapa puluhan tenda. Pada hari Sabtu, Minggu dan
hari libur Pos II ini banyak digunakan oleh para remaja untuk berkemah.
Sehingga pada hari-hari tersebut banyak penduduk yang berdagang makanan.
Pada area ini terdapat sumber air yang di salurkan melalui pipa-pipa
besar yang ditampung pada sebuah bak.
Dari Pos II terdapat jalur buntu yang menuju ke sebuah sungai yang
dijadikan sumber air bagi masyarakat sekitar Wekas hingga desa-desa di
sekitarnya. Jalur ini mengikuti aliran pipa air menyusuri tepian jurang
yang mengarah ke aliran sungai dibawah kawah. Terdapat dua buah aliran
sungai yang sangat curam yang membentuk air terjun yang
bertingkat-tingkat, sehingga menjadi suatu pemandangan yang sangat luar
biasa dengan latar belakang kumpulan puncak - puncak Gn. Merbabu.
Selepas pos II jalur mulai terbuka hingga bertemu dengan persimpangan
jalur Kopeng yang berada di atas pos V (Watu Tulis), jalur Kopeng. Dari
persimpangan ini menuju pos Helipad hanya memerlukan waktu tempuh 15
menit.
Suasana dan pemandangan di sekitar Pos Helipad ini sungguh sangat luar
biasa. Di sebelah kanan terbentang Gn. Kukusan yang di puncaknya
berwarna putih seperti muntahan belerang yang telah mengering. Di depan
mata terbentang kawah yang berwarna keputihan. Di sebelah kanan di dekat
kawah terdapat sebuah mata air, pendaki harus dapat membedakan antara
air minum dan air belerang.
Perjalanan dilanjutkan dengan melewati tanjakan yang sangat terjal serta
jurang disisi kiri dan kanannya. Tanjakan ini dinamakan Jembatan Setan.
Kemudian kita akan sampai di persimpangan, ke kiri menuju Puncak Syarif
(Gunung Prengodalem) dan ke kanan menuju puncak Kenteng Songo ( Gunung
Kenteng Songo) yang memanjang.
Dari puncak Kenteng songo kita dapat memandang Gn.Merapi dengan
puncaknya yang mengepulkan asap setiap saat, nampak dekat sekali.Ke arah
barat tampak Gn.Sumbing dan Sundoro yang kelihatan sangat jelas dan
indah, seolah-olah menantang untuk di daki. Lebih dekat lagi tampak
Gn.Telomoyo dan Gn.Ungaran. Dari kejauhan ke arah timur tampak Gn.Lawu
dengan puncaknya yang memanjang.
Sumber: http://chk2489.blogspot.com/2013/03/jalur-pendakian-gunung-merbabu.html
Muhammad Chamdun
Sumber: http://chk2489.blogspot.com/2013/03/jalur-pendakian-gunung-merbabu.html
Muhammad Chamdun
Wekas merupakan desa
terakhir menuju puncak yang memakan waktu kira-kira 6-7 jam. Jalur wekas
merupakan jalur pendek sehingga jarang terdapat lintasan yang datar
membentang. Lintasan pos I cukup lebar dengan bebatuan yang
mendasarinya. Sepanjang perjalanan akan menemui ladang penduduk khas
dataran tinggi yang ditanami Bawang, Kubis, Wortel, dan Tembakau, juga
dapat ditemui ternak kelinci yang kotorannya digunakan sebagai pupuk.
Rute menuju pos I cukup menanjak dengan waktu tempuh 2 jam.
Pos I merupakan sebuah dataran dengan sebuah balai sebagai tempat
peristirahatan. Di sekitar area ini masih banyak terdapat warung dan
rumah penduduk. Selepas pos I, perjalanan masih melewati ladang
penduduk, kemudian masuk hutan pinus. Waktu tempuh menuju pos II adalah 2
jam, dengan jalur yang terus menanjak curam.
Pos II merupakan sebuah tempat yang terbuka dan datar, yang biasa
didirikan hingga beberapa puluhan tenda. Pada hari Sabtu, Minggu dan
hari libur Pos II ini banyak digunakan oleh para remaja untuk berkemah.
Sehingga pada hari-hari tersebut banyak penduduk yang berdagang makanan.
Pada area ini terdapat sumber air yang di salurkan melalui pipa-pipa
besar yang ditampung pada sebuah bak.
Dari Pos II terdapat jalur buntu yang menuju ke sebuah sungai yang
dijadikan sumber air bagi masyarakat sekitar Wekas hingga desa-desa di
sekitarnya. Jalur ini mengikuti aliran pipa air menyusuri tepian jurang
yang mengarah ke aliran sungai dibawah kawah. Terdapat dua buah aliran
sungai yang sangat curam yang membentuk air terjun yang
bertingkat-tingkat, sehingga menjadi suatu pemandangan yang sangat luar
biasa dengan latar belakang kumpulan puncak - puncak Gn. Merbabu.
Selepas pos II jalur mulai terbuka hingga bertemu dengan persimpangan
jalur Kopeng yang berada di atas pos V (Watu Tulis), jalur Kopeng. Dari
persimpangan ini menuju pos Helipad hanya memerlukan waktu tempuh 15
menit.
Suasana dan pemandangan di sekitar Pos Helipad ini sungguh sangat luar
biasa. Di sebelah kanan terbentang Gn. Kukusan yang di puncaknya
berwarna putih seperti muntahan belerang yang telah mengering. Di depan
mata terbentang kawah yang berwarna keputihan. Di sebelah kanan di dekat
kawah terdapat sebuah mata air, pendaki harus dapat membedakan antara
air minum dan air belerang.
Perjalanan dilanjutkan dengan melewati tanjakan yang sangat terjal serta
jurang disisi kiri dan kanannya. Tanjakan ini dinamakan Jembatan Setan.
Kemudian kita akan sampai di persimpangan, ke kiri menuju Puncak Syarif
(Gunung Prengodalem) dan ke kanan menuju puncak Kenteng Songo ( Gunung
Kenteng Songo) yang memanjang.
Dari puncak Kenteng songo kita dapat memandang Gn.Merapi dengan
puncaknya yang mengepulkan asap setiap saat, nampak dekat sekali.Ke arah
barat tampak Gn.Sumbing dan Sundoro yang kelihatan sangat jelas dan
indah, seolah-olah menantang untuk di daki. Lebih dekat lagi tampak
Gn.Telomoyo dan Gn.Ungaran. Dari kejauhan ke arah timur tampak Gn.Lawu
dengan puncaknya yang memanjang.
Sumber: http://chk2489.blogspot.com/2013/03/jalur-pendakian-gunung-merbabu.html
Muhammad Chamdun
Sumber: http://chk2489.blogspot.com/2013/03/jalur-pendakian-gunung-merbabu.html
Muhammad Chamdun
Wekas merupakan desa
terakhir menuju puncak yang memakan waktu kira-kira 6-7 jam. Jalur wekas
merupakan jalur pendek sehingga jarang terdapat lintasan yang datar
membentang. Lintasan pos I cukup lebar dengan bebatuan yang
mendasarinya. Sepanjang perjalanan akan menemui ladang penduduk khas
dataran tinggi yang ditanami Bawang, Kubis, Wortel, dan Tembakau, juga
dapat ditemui ternak kelinci yang kotorannya digunakan sebagai pupuk.
Rute menuju pos I cukup menanjak dengan waktu tempuh 2 jam.
Pos I merupakan sebuah dataran dengan sebuah balai sebagai tempat
peristirahatan. Di sekitar area ini masih banyak terdapat warung dan
rumah penduduk. Selepas pos I, perjalanan masih melewati ladang
penduduk, kemudian masuk hutan pinus. Waktu tempuh menuju pos II adalah 2
jam, dengan jalur yang terus menanjak curam.
Pos II merupakan sebuah tempat yang terbuka dan datar, yang biasa
didirikan hingga beberapa puluhan tenda. Pada hari Sabtu, Minggu dan
hari libur Pos II ini banyak digunakan oleh para remaja untuk berkemah.
Sehingga pada hari-hari tersebut banyak penduduk yang berdagang makanan.
Pada area ini terdapat sumber air yang di salurkan melalui pipa-pipa
besar yang ditampung pada sebuah bak.
Dari Pos II terdapat jalur buntu yang menuju ke sebuah sungai yang
dijadikan sumber air bagi masyarakat sekitar Wekas hingga desa-desa di
sekitarnya. Jalur ini mengikuti aliran pipa air menyusuri tepian jurang
yang mengarah ke aliran sungai dibawah kawah. Terdapat dua buah aliran
sungai yang sangat curam yang membentuk air terjun yang
bertingkat-tingkat, sehingga menjadi suatu pemandangan yang sangat luar
biasa dengan latar belakang kumpulan puncak - puncak Gn. Merbabu.
Selepas pos II jalur mulai terbuka hingga bertemu dengan persimpangan
jalur Kopeng yang berada di atas pos V (Watu Tulis), jalur Kopeng. Dari
persimpangan ini menuju pos Helipad hanya memerlukan waktu tempuh 15
menit.
Suasana dan pemandangan di sekitar Pos Helipad ini sungguh sangat luar
biasa. Di sebelah kanan terbentang Gn. Kukusan yang di puncaknya
berwarna putih seperti muntahan belerang yang telah mengering. Di depan
mata terbentang kawah yang berwarna keputihan. Di sebelah kanan di dekat
kawah terdapat sebuah mata air, pendaki harus dapat membedakan antara
air minum dan air belerang.
Perjalanan dilanjutkan dengan melewati tanjakan yang sangat terjal serta
jurang disisi kiri dan kanannya. Tanjakan ini dinamakan Jembatan Setan.
Kemudian kita akan sampai di persimpangan, ke kiri menuju Puncak Syarif
(Gunung Prengodalem) dan ke kanan menuju puncak Kenteng Songo ( Gunung
Kenteng Songo) yang memanjang.
Dari puncak Kenteng songo kita dapat memandang Gn.Merapi dengan
puncaknya yang mengepulkan asap setiap saat, nampak dekat sekali.Ke arah
barat tampak Gn.Sumbing dan Sundoro yang kelihatan sangat jelas dan
indah, seolah-olah menantang untuk di daki. Lebih dekat lagi tampak
Gn.Telomoyo dan Gn.Ungaran. Dari kejauhan ke arah timur tampak Gn.Lawu
dengan puncaknya yang memanjang.
Sumber: http://chk2489.blogspot.com/2013/03/jalur-pendakian-gunung-merbabu.html
Muhammad Chamdun
Sumber: http://chk2489.blogspot.com/2013/03/jalur-pendakian-gunung-merbabu.html
Muhammad Chamdun
Wekas merupakan desa
terakhir menuju puncak yang memakan waktu kira-kira 6-7 jam. Jalur wekas
merupakan jalur pendek sehingga jarang terdapat lintasan yang datar
membentang. Lintasan pos I cukup lebar dengan bebatuan yang
mendasarinya. Sepanjang perjalanan akan menemui ladang penduduk khas
dataran tinggi yang ditanami Bawang, Kubis, Wortel, dan Tembakau, juga
dapat ditemui ternak kelinci yang kotorannya digunakan sebagai pupuk.
Rute menuju pos I cukup menanjak dengan waktu tempuh 2 jam.
Pos I merupakan sebuah dataran dengan sebuah balai sebagai tempat
peristirahatan. Di sekitar area ini masih banyak terdapat warung dan
rumah penduduk. Selepas pos I, perjalanan masih melewati ladang
penduduk, kemudian masuk hutan pinus. Waktu tempuh menuju pos II adalah 2
jam, dengan jalur yang terus menanjak curam.
Pos II merupakan sebuah tempat yang terbuka dan datar, yang biasa
didirikan hingga beberapa puluhan tenda. Pada hari Sabtu, Minggu dan
hari libur Pos II ini banyak digunakan oleh para remaja untuk berkemah.
Sehingga pada hari-hari tersebut banyak penduduk yang berdagang makanan.
Pada area ini terdapat sumber air yang di salurkan melalui pipa-pipa
besar yang ditampung pada sebuah bak.
Dari Pos II terdapat jalur buntu yang menuju ke sebuah sungai yang
dijadikan sumber air bagi masyarakat sekitar Wekas hingga desa-desa di
sekitarnya. Jalur ini mengikuti aliran pipa air menyusuri tepian jurang
yang mengarah ke aliran sungai dibawah kawah. Terdapat dua buah aliran
sungai yang sangat curam yang membentuk air terjun yang
bertingkat-tingkat, sehingga menjadi suatu pemandangan yang sangat luar
biasa dengan latar belakang kumpulan puncak - puncak Gn. Merbabu.
Selepas pos II jalur mulai terbuka hingga bertemu dengan persimpangan
jalur Kopeng yang berada di atas pos V (Watu Tulis), jalur Kopeng. Dari
persimpangan ini menuju pos Helipad hanya memerlukan waktu tempuh 15
menit.
Suasana dan pemandangan di sekitar Pos Helipad ini sungguh sangat luar
biasa. Di sebelah kanan terbentang Gn. Kukusan yang di puncaknya
berwarna putih seperti muntahan belerang yang telah mengering. Di depan
mata terbentang kawah yang berwarna keputihan. Di sebelah kanan di dekat
kawah terdapat sebuah mata air, pendaki harus dapat membedakan antara
air minum dan air belerang.
Perjalanan dilanjutkan dengan melewati tanjakan yang sangat terjal serta
jurang disisi kiri dan kanannya. Tanjakan ini dinamakan Jembatan Setan.
Kemudian kita akan sampai di persimpangan, ke kiri menuju Puncak Syarif
(Gunung Prengodalem) dan ke kanan menuju puncak Kenteng Songo ( Gunung
Kenteng Songo) yang memanjang.
Dari puncak Kenteng songo kita dapat memandang Gn.Merapi dengan
puncaknya yang mengepulkan asap setiap saat, nampak dekat sekali.Ke arah
barat tampak Gn.Sumbing dan Sundoro yang kelihatan sangat jelas dan
indah, seolah-olah menantang untuk di daki. Lebih dekat lagi tampak
Gn.Telomoyo dan Gn.Ungaran. Dari kejauhan ke arah timur tampak Gn.Lawu
dengan puncaknya yang memanjang.
Sumber: http://chk2489.blogspot.com/2013/03/jalur-pendakian-gunung-merbabu.html
Muhammad Chamdun
Sumber: http://chk2489.blogspot.com/2013/03/jalur-pendakian-gunung-merbabu.html
Muhammad Chamdun
=================================
- Berkomentarlah Yang Sopan
- Tidak Diperkenankan Memasukan Link Aktif Pada Isi Komentar
- Berkomentarlah Sesuai Dengan Content
=================================
EmoticonEmoticon