RIAU- Benteng tujuh lapis terletak di desa Dalu-dalu, Kecamatan Tambusai sekitar 23 km dari makam raja-raja Rambah provinsi Riau. Benteng tanah yang dibuat masyarakat ini pada zaman penjajahan bangsa Belanda, atas perintah Tuanku Tambusai di atas bumbun tanah ditanam bambu. benteng tersebut yang ditinggalkan Tuanku Tambusai pada tanggal 28 Desember 1839. Di sekitar daerah dalu-dalu juga terdapat beberapa benteng peninggalan yang disebut Kubu. Benteng ini terdiri dari tujuh lapis dengan gundukan tanah mencapai tinggi 11 meter yang ditanam bambu berduri tahun 1838 – 1839.
Letkal Michele datang ke daerah Dalu-dalu untuk menaklukkan benteng tersebut, akhirnya benteng dapat dikuasainya, dan Tuanku Tambusai bersamaan dengan sebagian prajurit meninggal ke Negeri Sembilan Malaysia. Kegigihan dan ketangguhan perjuangan Tuanku Tambusai, Belanda memberikan gelar kepadanya ”De Padrische Tijger Van Rokan” berarti Harimau Padri dari Rokan.
Selain Tuanku Tambusai, Sultan Zainal Abidin juga pernah menggunakan Benteng ini dalam melawan pemberontak di negeri ini. Sekarang Benteng ini sudah tidak melihatkan bentuk aslinya karena sudah hampir rusak. Pemerintah Rokan Hulu akan mengupayakan merenovasi situs sejarah ini.
Benteng Tujuh Lapis ini bertembok lumayan tebal, kokoh terdiri dari tujuh lapis, diperkuat dengan tanaman bambu berduri dan parit sedalam sepuluh meter. Benteng ini luasnya hampir sama dengan sebuah kampung. Dengan nilai perjuangan yang melekat pada benteng ini, menjadikannya sebagai salah satu objek wisata budaya dan peninggalan sejarah perjuangan masyarakat Riau menentang penjajah.
=================================
- Berkomentarlah Yang Sopan
- Tidak Diperkenankan Memasukan Link Aktif Pada Isi Komentar
- Berkomentarlah Sesuai Dengan Content
=================================
EmoticonEmoticon